Sabtu, 05 November 2011

Analyst: KEWIRAUSAHAAN

Analyst: KEWIRAUSAHAAN

KEWIRAUSAHAAN

Istilah kewirausahaan (enterpreneurship) berasal dari Perancis yang secara harfiah yang diterjemahkan sebagai “perantara”. Pada abad pertengahan istilah ini digunakan untuk menjelaskan orang-orang yang menangani proyek produksi skala besar. Adapun kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

Kewirausahaan ( Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya (1). Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment. Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan Cantillon, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahaan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

Wirausahawan

Wirausahawan menciptakan sebuah bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk tujuan mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang signifikan dan sumber daya yang diperlukan. Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) mendefinisikan wirausahawan sebagai "orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya. Sedangkan, Louis Jacques Filion menggambarkan wirausahawan sebagai orang yang imajinatif, yang ditandai dengan kemampuannya dalam menetapkan sasaran serta dapat mencapai sasaran-sasaran itu. Ia juga memiliki kesadaran tinggi untuk menemukan peluang-peluang dan membuat keputusan. Persamaannya dari pengertian - pengertian tersebut yaitu wirausahawan memiliki dan mampu berpikir kreatif-imajinatif, melihat peluang dan membuat bisnis baru. Seorang wirausahawan adalah seorang manajer, tetapi melakukan kegiatan tambahan yang tidak dilakukan semua manajer. Manajer bekerja dalam hierarki manajemen yang lebih formal, dengan kewenangan dan tanggung jawab yang didefinisikan secara jelas sedangkan pengusaha menggunakan jaringan daripada dari kewenangan formal. Didalam kewirausahaan disepakati adanya tiga jenis perilaku yaitu

1. Memulai inisiatif

2. Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi secara praktis

3. diterimanya resiko atau kegagalan

Inovasi adalah Kunci Penting

Wirausahawan revolusi industri menunjukkan kunci penting dalam membangun kepribadian adalah semangat inovasi. Mereka terlibat dalam pengembangan penemuan untuk tujuan komersil dan menerapkan penemuan ilmiah untuk tujuan produksi. Keberhasilan mereka membuktikan adanya nilai dari pengerjaan sesuatu yang baru dan berguna atau mengerjakan sesuatu yang lama dengan cara baru dan lebih baik. Di dalam usahanya, mereka menetapkan suatu nilai dasar yang harus diikuti oleh para wirausahawan bahwa inovasi harus merupakan karakteristik utama dari usaha-usaha kewirausahaan. Kreatifitas adalah hakikat dari tindakan-tindakan kewirausahaan.

Menurut McClelland, karakteristik wirausahawan adalah sebagai berikut:

  1. Adanya keinginan untuk berprestasi
  2. Adanya keinginan unutk bertanggung jawab
  3. Mempunyai preferensi kepada resiko-resiko menengah
  4. Mempunyai persepsi pada kemungkinan berhasil
  5. Memperhitungkan umpan balik dari apa-apa yang mereka kerjakan
  6. Mempunyai aktivitas energik
  7. Berorientasi ke masa depan
  8. Mempunyai ketrampilan dalam peorganisasian
  9. Sikap menomorduakan uang

Karakteristik wirausahawan sukses dengan n Ach tinggi adalah

  1. Mempunyai kemampuan inovatif
  2. Mempunyai toleransi yang tinggi terhadap kemenduaan
  3. Mempunyai keinginan untuk berprestasi
  4. Mempunyai kemampuan melakukan perencanaan relistis
  5. Mempunyai sifat kepemimpinan yang berorientasi kepada tujuan
  6. Mempunyai obyektivitas yang tinggi
  7. Memikul tanggung jawab pribadi
  8. Mempunyai kemampuan beradaptasi
  9. Mempunyai kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator

McClelland mengemukakan tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan untuk berprestasi, n Ach; kebutuhan berafiliasi, n Afill; dan kebutuhan untuk berkuasa, n Pow. Kebutuhan berafiliasi adalah kebutuhan untuk membentuk hubungan yang hangat dan bersahabat dengan orang lain keinginan untuk diterima dan disukai Kebutuhan untuk berkuasa menguraikan keinginan untuk mengendalikan cara-cara mempengaruhi orang lain, keinginan untuk mendominasi, untuk meyakinkan orang lain tentang kebenaran dari superioritas orang lain.

Kepuasan n Ach diperoleh dari kemampuan memecahkan persoalan sulit dengan kecerdasan sendiri

Kepuasan n Afill diperoleh dari meluruskan pertikaian dalam kelompok kerja atau membangun hubungan kerja sama dengan rekan sebaya

Kepuasan n Pow diperoleh dari keberhasilan didalam mendapatkan pengaruh dalam kelompok rekan sebaya melalui persuasi atau politik.

Sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru adalah konsumen, perusahaan yang sudah ada, saluran distribusi, pemerintah, penelitian, dan pengembangan.