Jumat, 18 Februari 2011

Tugas 1 Etika Profesi

1. Jelaskan alasan perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan ! Apa yang akan terjadi bilamana profesi keteknikan tanpa etika?
Jawab :
PERANAN ETIKA DALAM PROFESI :
· Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja,
tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu
keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok
diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.
· Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan
dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan
sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat
perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode
etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.
· Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para
anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati
bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada
masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal
adanya mafia peradilan, demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super
spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnyaEtika profesi diperlukan dalam bidang keteknikan untuk perilaku anggotanya dalam menjalankan praktek profesinya bagi masyarakat dan lingkungannya. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari seorang tenaga ahli profesi. Dalam rangka menjunjung tinggi integritas, kehormatan dan martabat profesi keteknikan sesuai dengan kode etika profesi keteknikan menurut ABET terdapat 4 (empat) prinsip dasar (fundamental principles) yang harus dilakukan oleh insinyur, yaitu:
a. Menggunakan keterampilan dan pengetahuan para orang teknik untuk peningkatan kesejahteraan manusia.
b. Menjadi tidak berat sebelah dan bersikap jujur, melayani dengan ketepatan publik, serta pemberi kerja dan klien para orang teknik.
c. Bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan wewenang.
d. Mendukung profesional dan masyarakat yang teknis dari disiplin.
Bila profesi keteknikan tanpa adanya etika profesi, kepercayaan masyarakat akan berkurang dan akan terjadi penyalahgunaan dalam keteknikan itu sendiri.
Sumber:
http://stefbenedict.blogspot.com/2010/05/etika-profesi-3-tugas.html
http://d-dan-20.blogspot.com/2010/05/tugas-3-etika-profesi-dadan-dani.html
2. Beri contoh minimal tiga kasus pelanggaran etika profesi yang pernah terjadi di bidang profesi keteknikan ! Apa dampak yang ditimbulkan?
Jawab :
a. Kasus Pertama “Kejahatan Komputer”
Dampak yang ditimbulkan dari kasus tersebut, diantaranya: Virus, spam, penyadapan, carding, melumpuhkan target. Implikasi dari INTERNET ( Interconection Networking ), memungkinkan pengguna IT semakin meluas, tak terpetakan, tak teridentifikasi dalam dunia. Otomatisasi bisnis dengan internet dan layanannya, mengubah bisnis proses yang telah ada dari transaksi konvensional kepada yang berbasis teknologi, melahirkan implikasi negative, bermacam kejahatan, penipuan, hingga kerugian lainnya akibat penggunaan internet dalam dunia bisnis. Pelanggaran HAKI, yakni masalah pengakuan hak atas kekayaan intelektual, pembajakan, cracking, illegal software.
b. Kasus Kedua “Kejahatan Akuntan”
Dampak yang ditimbulkan dari kasus tersebut, diantaranya: berupa pemberian opini wajar tanpa pengecualian untuk laporan yang tidak memenuhi klasifikasi tertentu menurut norma pemeriksaan akuntan atau standar profesional akuntan publik (SPAP). Perekayasaan data akuntansi untuk menunjukkan kinerja keungan agar tampak lebih baik dari yang sebenarnya. Pelaksanaan tugas pemeriksaan yang tidak semestinya karena didapatkannya insentif tambahan dalam jumlah tertentu dari pihak yang jumlah laporannya yang telah diperiksa.
c. Kasus Ketiga “Kejahatan Dunia Medis”
Dampak yang ditimbulkan dari kasus tersebut, diantaranya: terjadinya tindakan mal praktek di beberapa rumah sakit yang sangat merugikan pihak pasien, pemberian asupan obat yang tidak sesuai penyakit yang diderita oleh seorang pasien yang sedang sakit, dan kelemahan komunikasi antara dokter dengan pasien atau antara rumah sakit dengan pasien, baik dalam bentuk komunikasi sehari-hari yang diharapkan mempererat hubungan antar manusia maupun dalam bentuk pemberian informasi sebelum dilakukannya tindakan dan sesudah terjadinya risiko atau komplikasi.
Sumber:
http://www.freewebs.com/etikakedokteranindonesia/
d. Kasus Ketiga “Kejahatan Transportasi Penerbangan”
Dampak yang ditimbulkan dari kasus tersebut adalah terjadinya ketidak nyamanan hingga kecelakaan pesawat terbang yang diakibatkan karena pengecekan kondisi pesawat terbang yang tidak teliti, sehingga dapat menelan korban jiwa dan terkadang harus melakukan pendaratan secara mendadak pada kondisi wilayah selain landasan pesawat terbang (airport).
3. Dalam sebuah laboratorium riset dengan 50 orang peneliti telah terjadi kebocoran yang menyebabkan terinfeksinya para pekerja oleh bakteri mematikan. Dalam waktu singkat telah jatuh 10 korban jiwa. Untuk menghambat penyebaran bakteri yang belum ditemukan obat penangkalnya, dilakukan isolasi terhadap fasilitas tersebut. Namun demikian, potensi ancaman kematian masih menghantui 100 ribu penduduk kota tersebut. Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran penyakit tersebut adalah dengan membumihanguskan instalasi riset tersebut dengan bom, yang akan meluluhlantakkan fasilitas tersebut termasuk para peneliti di dalamnya. Jelaskan bagaimana cara menyelesaikan dilema moral tersebut menurut paham:
a. Kantianisme
b. Utilitarianisme
Jawab :
a. Penyelesaian Kasus menurut paham “Kantianisme”
Kantianisme adalah paham dimana setiap kita mengambil keputusan, kita harus membayangkan bagaimana bila kita adalah pihak yang dirugikan. Paham ini menjelaskan bahwa bila memang harus dilakukan sebuah tindakan, maka tindakan itu dilakukan tanpa memperhatikan kepentingan orang lain.
Jadi, kasus diatas dapat diselesaikan menurut paham “Kantianisme”, dengan cara segera mungkin membumihanguskan instalasi riset tersebut dengan bom, yang akan meluluhlantakkan fasilitas tersebut, karena bila tidak segera dibumihanguskan kondisi laboratorium riset akan semakin penuh terinfeksi oleh bakteri yang mematikan dan keputusan untuk membumihanguskan instalasi riset tersebut, tanpa memperhatikan para peneliti yang berada dalam laboratorium riset.
b. Penyelesaian Kasus menurut paham “Utilitarianisme”
Paham “Utilitariansme” menjelaskan bahwa setiap keputusan diambil untuk sebanyak-banyaknya kesenangan banyak orang. Jelas sekali bahwa paham ini sangat baik utuk diambil oleh para professional karena paham ini memberikan manfaat yang lebih baik untuk pekerjaannya. Paham ini memberikan beberapa pertimbangan pada sebuah keputusan yang harus diambil. Tentunya pilihan yang lebih bermanfaat akan diambil oleh sang professional.
Jadi, kasus diatas dapat diselesaikan menurut paham “Utilitarianisme”, dengan cara segera melakukan evakuasi terhadap 50 orang peneliti yang berada di dalam laboratorium riset, baik yang sudah maupun yang telah terjangkit bakteri mematikan tersebut. Kemudian setelah seluruh peneliti yang berada di dalam laboratorium riset telah dievakuasi, maka dapat dilakukan tindakan untuk membumihanguskan instalasi riset sebagai tindakan untuk membunuh bakteri yang mematikan tersebut, sehingga tidak dapat membahayakan kota.
Sumber:
http://yog1e.wordpress.com/2010/03/22/tugas-2-etika-profesi/